Sabtu, 17 Maret 2012

DI ATAS SAJADAH CINTA (^_^)




Di Atas Sajadah Cinta
Sinetron Cinta Islami
Untuk episode pertama berjudul Zahid Sang Guru.


Novel Di Atas Sajadah Cinta karya penulis ternama Habiburrahman El Shirazy kini diangkat ke layar kaca. Karya fiksi bertema kisah cinta dan teladan Islami itu diadaptasi menjadi sebuah sinetron drama religius. Sinetron yang dibintang sejumlah bintang ternama ini akan ditayangkan Trans TV mulai 2 Juni 2006.

Sinetron garapan MD Entertainment ini menawarkan sesuatu yang berbeda dengan cerita-cerita Islami lainnya. Produser Sinetron Di Atas Sajadah Cinta, Manoj Punjabi mengatakan, MD mengangkat kisah dari novel itu lantaran menawarkan sesuatu yang berbeda. ''Pokoknya, ini sangat beda dengan cerita Islami lainnya.''

Seperti apa sinetron religius ini? Simak saja ceritanya. Untuk episode pertama, serial yang terdiri sejumlah episode tak terbatas ini berjudul Zahid Sang Guru. Diceritakan, Zahid adalah seorang guru muda yang tampan. Selain menjadi guru agama di sekolah setingkat SMA, ia pun cukup dikenal sebagai dai kondang di daerahnya.

Suatu hari, Zahid menolong seorang gadis bernama Salma. Zahid dan Salma pun saling terpesona satu sama lain. Sejak itu, keduanya merasakan jatuh cinta. Di sekolah tempatnya mengajar, Zahid sangat disukai seorang guru perempuan lainnya. Gadis pujaan Zahid, ternyata telah dijodohkan dengan seorang pemuda ganteng namun licik bernama Yasir. Sebenarnya, Salma tak suka dengan Yasir. Namun, kedua orang tuanya tak peduli dengan apa yang dirasakan Salma.

Zahid pun terus berdoa kepada Allah agar dipersatukan dengan Salma apabila berjodoh. Dengan niat tulus, datanglah ahid melamar gadis pujaannya. Sebenarnya, kedua orang tua Salma menyambut baik kedatangan Salma. Namun, karena Salma sudah dilamar, Zahid pun harus rela melepas gadis yang dicintainya.

Salma pun sangat sedih. Sebagai tanda mata, Zahid pun memberikan sajadah untuk Salma. Sehelai Sajadah pelipur lara dan rindu. Suatu hari, Yasir tertangkap polisi dalam suatu pesta narkoba. Ayah salma pun merasa bersalah. Lantas akankah, doa Zahid agar bisa berjodoh dengan Salma terkabul? Tonton saja setiap Jumat pukul 18.00 WIB.

Sinetron yang skenarionnya digarap Sabrina Firadus ini merupakan salah satu tayangan unggulan Trans TV di bulan Juni. Publik Relations Trans TV, Ichwan Murni mengatakan, sinetron drama cinta religius ini memiliki tema cerita yang sangat beragam. Cerita yang diangkat pun cukup bervariasi.

''Meski ceritanya sangat beragam, namun keseluruhan temanya hampir lebih cenderung mengangkat ruang-ruang cinta yang sangat halus dan indah,'' ujar Ichwan. Yang lebih menarik lagi, ''Cinta'' yang diangkat dalam serial ini adalah cinta yang sesuai dengan konsep dan prinsip-prinsip Islam. Mungkin, karena lasan inilah Manoj Punjabi mengklaim sinetron Di Atas Sajadah Cinta sangat berbeda.

Selain itu, lanjut Ichwan, Sinetron ini akan semakin menarik, karena akan dibintangi sederet artis ternama. Tak hanya itu, Di Atas Sajadah Cinta pun dirancang secara konsisten dan digarap dari sudut pandang yang sesuai dengan aqidah Islam. Tak heran, bila sinetron ini bakal menyedot perhatian penonton.

Habiburrahman, sang penulis Novel Di Atas Sajadah membuka rahasianya. Menurut dia, Novel tersebut berisi kisah-kisah cinta dan kisah teladan Islami. Tema-tema tentang kisah cinta nan Islami itu ternyata digalinya dari isi khutbah Jumat ketika dirinya masih belajar di Universitas Al Azhar Kairo.

Tak hanya itu, penulis yang meraih penghargaan dari IKAPI lewat novel Ayat-Ayat Cinta itu juga mengaku mengali tema cerita dari berbagai kitab dan rubrik psikologi Islami di Koran Kairo yang berbicara soal cinta. Novel yang diadaptasi ke dalam sinetron ini ternyata juga laris manis di bursa buku Tanah Air. Menurut Habiburrahman, novel tersebut telah dicetak ulang sebanyak lima kali.

Untuk cetakan keenam, novel ini akan diterbitkan Penerbit Republika. Nah, agar lengkap tak salah bila Anda membaca novel yang akan terbit pada 14 Juni 2006 ini sebagai panduan dan pelengkap sinetronnya. Selamat menonton.
( hri )

----------------------
Eps. 2 – “Nyanyian Cinta”

Mahmud seorang pemuda tampan, berwajah bersih dan santun, sedang mengikuti mata kuliah terakhir di kampusnya. Mahmud juga bekerja sebagai penjual buku di depan mesjid. Suatu hari dia bertemu dengan seorang gadis bernama Hafshah, sangat cantik dalam balutan jilbab putih, usianya kira-kira sama dengannya. Mahmud sangat terpesona akan gadis tersebut.

Akhirnya Mahmud lulus kuliah. Mahmud mendapat tawaran untuk menjadi Dai di sebuah perkampungan. Sebagai utusan resmi dari universitas. Semua biaya akan ditanggung oleh universitas. Dan Mahmud juga juga akan mendapat gaji setiap bulannya.

Mahmud kini menetap di desa tersebut. Dia disambut baik oleh Pak Rt yaitu Pak Aziz. Pak Aziz percaya kepada Mahmud sehingga di bermaksud menjodohkan Mahmud dengan keponakannnya. Ternyata keponakan Pak Aziz adalah Hafshah. Gadis yang pernah membeli kaset dagangannya dulu. Mereka berdua setuju untuk menikah.

Acara resepsi pernikahan baru aja selesai. Mahmud dan Hafshah masuk ke dalam kamar pengantin. Mahmud nampak berseri-seri penuh kebahagiaan. Hafshah melepas kerudungnya. Namun mendadak mata Mahmud terpana melihat kalung permata yang menghias leher Hafshah. Ternyata Hafshah adalah putri dari bapak yang tasnya ditemukan oleh Mahmud. Hasfhah teringat cerita almarhum ayahnya. Kemudian mereka sangat bahagia larut dalam rasa syukur yang dalam dan panjang.
SUMBER :http://sinariee.multiply.com/reviews/item/16?&show_interstitial=1&u=%2Freviews%2Fitem