Di Atas Sajadah Cinta
Sinetron
Cinta Islami
Untuk episode pertama berjudul Zahid Sang Guru.
Novel
Di Atas Sajadah Cinta karya penulis ternama Habiburrahman El Shirazy
kini diangkat ke layar kaca. Karya fiksi bertema kisah cinta dan teladan
Islami itu diadaptasi menjadi sebuah sinetron drama religius. Sinetron
yang dibintang sejumlah bintang ternama ini akan ditayangkan Trans TV
mulai 2 Juni 2006.
Sinetron garapan MD Entertainment ini
menawarkan sesuatu yang berbeda dengan cerita-cerita Islami lainnya.
Produser Sinetron Di Atas Sajadah Cinta, Manoj Punjabi mengatakan, MD
mengangkat kisah dari novel itu lantaran menawarkan sesuatu yang
berbeda. ''Pokoknya, ini sangat beda dengan cerita Islami lainnya.''
Seperti
apa sinetron religius ini? Simak saja ceritanya. Untuk episode pertama,
serial yang terdiri sejumlah episode tak terbatas ini berjudul Zahid
Sang Guru. Diceritakan, Zahid adalah seorang guru muda yang tampan.
Selain menjadi guru agama di sekolah setingkat SMA, ia pun cukup dikenal
sebagai dai kondang di daerahnya.
Suatu hari, Zahid menolong
seorang gadis bernama Salma. Zahid dan Salma pun saling terpesona satu
sama lain. Sejak itu, keduanya merasakan jatuh cinta. Di sekolah
tempatnya mengajar, Zahid sangat disukai seorang guru perempuan lainnya.
Gadis pujaan Zahid, ternyata telah dijodohkan dengan seorang pemuda
ganteng namun licik bernama Yasir. Sebenarnya, Salma tak suka dengan
Yasir. Namun, kedua orang tuanya tak peduli dengan apa yang dirasakan
Salma.
Zahid pun terus berdoa kepada Allah agar dipersatukan
dengan Salma apabila berjodoh. Dengan niat tulus, datanglah ahid melamar
gadis pujaannya. Sebenarnya, kedua orang tua Salma menyambut baik
kedatangan Salma. Namun, karena Salma sudah dilamar, Zahid pun harus
rela melepas gadis yang dicintainya.
Salma pun sangat sedih.
Sebagai tanda mata, Zahid pun memberikan sajadah untuk Salma. Sehelai
Sajadah pelipur lara dan rindu. Suatu hari, Yasir tertangkap polisi
dalam suatu pesta narkoba. Ayah salma pun merasa bersalah. Lantas
akankah, doa Zahid agar bisa berjodoh dengan Salma terkabul? Tonton saja
setiap Jumat pukul 18.00 WIB.
Sinetron yang skenarionnya digarap
Sabrina Firadus ini merupakan salah satu tayangan unggulan Trans TV di
bulan Juni. Publik Relations Trans TV, Ichwan Murni mengatakan, sinetron
drama cinta religius ini memiliki tema cerita yang sangat beragam.
Cerita yang diangkat pun cukup bervariasi.
''Meski ceritanya
sangat beragam, namun keseluruhan temanya hampir lebih cenderung
mengangkat ruang-ruang cinta yang sangat halus dan indah,'' ujar Ichwan.
Yang lebih menarik lagi, ''Cinta'' yang diangkat dalam serial ini
adalah cinta yang sesuai dengan konsep dan prinsip-prinsip Islam.
Mungkin, karena lasan inilah Manoj Punjabi mengklaim sinetron Di Atas
Sajadah Cinta sangat berbeda.
Selain itu, lanjut Ichwan, Sinetron
ini akan semakin menarik, karena akan dibintangi sederet artis ternama.
Tak hanya itu, Di Atas Sajadah Cinta pun dirancang secara konsisten dan
digarap dari sudut pandang yang sesuai dengan aqidah Islam. Tak heran,
bila sinetron ini bakal menyedot perhatian penonton.
Habiburrahman,
sang penulis Novel Di Atas Sajadah membuka rahasianya. Menurut dia,
Novel tersebut berisi kisah-kisah cinta dan kisah teladan Islami.
Tema-tema tentang kisah cinta nan Islami itu ternyata digalinya dari isi
khutbah Jumat ketika dirinya masih belajar di Universitas Al Azhar
Kairo.
Tak hanya itu, penulis yang meraih penghargaan dari IKAPI
lewat novel Ayat-Ayat Cinta itu juga mengaku mengali tema cerita dari
berbagai kitab dan rubrik psikologi Islami di Koran Kairo yang berbicara
soal cinta. Novel yang diadaptasi ke dalam sinetron ini ternyata juga
laris manis di bursa buku Tanah Air. Menurut Habiburrahman, novel
tersebut telah dicetak ulang sebanyak lima kali.
Untuk cetakan
keenam, novel ini akan diterbitkan Penerbit Republika. Nah, agar lengkap
tak salah bila Anda membaca novel yang akan terbit pada 14 Juni 2006
ini sebagai panduan dan pelengkap sinetronnya. Selamat menonton.
(
hri )
----------------------
Eps. 2 – “Nyanyian Cinta”
Mahmud
seorang pemuda tampan, berwajah bersih dan santun, sedang mengikuti
mata kuliah terakhir di kampusnya. Mahmud juga bekerja sebagai penjual
buku di depan mesjid. Suatu hari dia bertemu dengan seorang gadis
bernama Hafshah, sangat cantik dalam balutan jilbab putih, usianya
kira-kira sama dengannya. Mahmud sangat terpesona akan gadis tersebut.
Akhirnya
Mahmud lulus kuliah. Mahmud mendapat tawaran untuk menjadi Dai di
sebuah perkampungan. Sebagai utusan resmi dari universitas. Semua biaya
akan ditanggung oleh universitas. Dan Mahmud juga juga akan mendapat
gaji setiap bulannya.
Mahmud kini menetap di desa tersebut. Dia
disambut baik oleh Pak Rt yaitu Pak Aziz. Pak Aziz percaya kepada Mahmud
sehingga di bermaksud menjodohkan Mahmud dengan keponakannnya. Ternyata
keponakan Pak Aziz adalah Hafshah. Gadis yang pernah membeli kaset
dagangannya dulu. Mereka berdua setuju untuk menikah.
Acara
resepsi pernikahan baru aja selesai. Mahmud dan Hafshah masuk ke dalam
kamar pengantin. Mahmud nampak berseri-seri penuh kebahagiaan. Hafshah
melepas kerudungnya. Namun mendadak mata Mahmud terpana melihat kalung
permata yang menghias leher Hafshah. Ternyata Hafshah adalah putri dari
bapak yang tasnya ditemukan oleh Mahmud. Hasfhah teringat cerita
almarhum ayahnya. Kemudian mereka sangat bahagia larut dalam rasa syukur
yang dalam dan panjang.
SUMBER :http://sinariee.multiply.com/reviews/item/16?&show_interstitial=1&u=%2Freviews%2Fitem